CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 01 September 2009

setting access point dan wireless

Jika anda ingin mengetahui bagaimana cara untuk menginstall driver access point dan wireless yang bertipe TP-Link.....
Silahkan Klik Link di bawah ini untuk mendownload file yang berisi tentang hal di atas....

Link Untuk Mendowload

Baca Yang Lengkap Nya......

Senin, 31 Agustus 2009

Penomoran TCP/IP

Inilah Beberapa Pertanyaan Tentang Penomoran TCP/IP Beserta Dengan Jawaban Nya....
Jika Ingin Melihat Nya Saya Persilahkan Untuk Klik Link Di Bawah ini...

Link Untuk Tahu


Baca Yang Lengkap Nya......

Senin, 03 Agustus 2009

Pembuatan Web Server Pada Windows Server 2000

Membuat Web Server pada Windows Server 2000

Langkah – langkah instalasi dan konfigurasi web Server

A. Mendefinisikan Web Site


1. Jalankan program Internet Service Manager yang telah terinstal di komputer server dengan cara klik tombol Star > Program > Administrative Tools > Internet Service Manager, hingga muncul tampilan IIS.
2. Dari tampilan program IIS, kemudian buat sebuah web site dengan langkah klik
tombol action hingga muncul menu baru, lalu pilih New >>WebSite.
3. Kemudian muncul ucapan selamat datang pada program panduan (wizard) untukmembuat web site seperti tampak pada gambar 9, lalu pilih tombol Next hingga muncul tampilan seperti pada gambar 10. Untuk bagian description isi nama website yang akan kita buat, misalnya : movingcel.com lalu pilih next.
4. Selanjutnya pilih tombol next, hingga muncul tampilan menu untuk pemilihan IPAddress dan nomor port untuk web site yang akan kita buat.
5. Pada langkah berikutnya pilih tombol Next, hingga muncul menu untuk memilih lokasi direktori tempat menyimpan data data web site yang biasanya berada di Drive C:\Inetpub\wwwroot.
6. Berikutnya pilih tombol Next, hingga muncul tampilan pengaturan hak akses website kita beri tanda cek pada read, run script, execute, browse.
7. Selanjutnya pilih tombol Next, hingga muncul konfirmasi bahwa proses pembuatan web site secara terpandu sudah selesai, lalu tekan tombol finish untuk mengakhirinya.
8. Setelah menekan tombol finish, maka akan kelihatan pada program IIS akan muncul nama web site yang dibuat dengan sejumlah file dan direktori yang ada.


B. Mengkonfigurasi Server Extensions


Setelah pendefinisian web site telah selesai, maka dilanjutkan dengan pengaturan konfigurasi server extension. Dengan langkah sebagai berikut :

1. Dari menu IIS,kemudian pilih dan klik tombol action >> All Tasks >> Configure Server Extension Kemudian muncul tampilan selamat dating pada program server extension configurations.
2. Kemudian pilih Next, hingga muncul tampilan pembuatan kelompok windows kemudian klik next.
3. Pilih Next, sehingga akan muncul tampilan untuk pengisian email server Pada dialog ini kita pilih No, I’ll do it latter. Hal ini karena pada Windows 2000 server belum dilengkapi dengan program mail server. Sehingga untuk penggunaan email, perlu bantuan program yang lain.
4. Selanjutnya kita pilih Next, hingga muncul tampilan finish yang menginformasikan bahwa kegiatan konfigurasi server extension sudah selesai


Mengkonfigurasi DNS (Domain Name Sytem ) Server

DNS merupakan suatu protocol yang berfungsi untuk menjembatani antara alamat jaringan dalam bentuk IP addres yang berupa angka – angka menjadi kata – kata yang mudah di ingat dan dapat menjadi identitas dari suatu lembaga. Dalam konfigurasi DNS Server ini terdiri dari dua kelompok, yaitu :

A. Mendefinisikan New Zone


1. Jalankan program DNS dengan cara pilih tombol Start >> Program >> Administrativ Tools >> DNS kemudian muncul menu new zone Buat New Zone dengan cara klik Action lalu pilih New. Sehingga akan muncul tampilan ucapan selamat datang dalam pembuatan new zone.
2. Pilih Next, hingga muncul tampilan pemilihan zone type lalu pilih standard
primary.
3. Pilih Next, hingga muncul tampilan pengisian nama zone yang mau dibuat. Ketik movingcel.com.
4. Pilih Next, hingga akan tampil nama file movingcel.com.dns sebagai tanda telah
berhasil pembuatan zone baru movingcel.com.
5. Pilih Next, sehingga akan muncul informasi bahwa pembuatan zone baru secara
terpandu telah selesai, lalu tekan tombol finish untuk mengakhiri proses pembuatan zone movingcel.com.


B. Mendefinisikan New Host

Dalam pendefinisian new host ini dimaksudkan agar alamat web menjadi komplit dari
yang movingcel.com menjadi www.movingcel.com. Langkah langkah pembuatan new host adalah sebagai berikut :

1. Dari tampilan DNS kemudian cari nama web site yang sudah dibuat dalam zone create
2. Dari tampilan DNS kemudian pilih tombol action atau pilih movingcel.com
kemudian klik kanan hingga muncul menu pop up.
3. Lalu klik new host. lalu kit isi name : www dan ip address : isi sesuai IP Address kita.
4. Pilih tombol Add Host lalu tekan tombol Done, sehingga jika proses pembuatan berhasil akan muncul tampilan yang memberikan informasi bahwa pembuatan new host telah sukses.
5. Dengan menekan tombol done, maka akan muncul menu DNS dengan tambahan
www pada bagian forward zone movingcel.com.



Melakukan pengaturan property web site

Pengaturan ini dimaksudkan agar setiap kita mengakses web site dengan mengetikan alamat www.movingcel.com pada address bar program browser (internet explorer) maka server akan mengarahkan kita untuk membuka file index.html sebagai halaman utama web site tersebut. Langkah pengaturan web site sebagai berikut:

1. Masih dari program IIS, kemudian pilih nama web site yang ada : movingcel.com lalu pilih tombol action, hingga muncul menu pop up lalu klik tombol properties
2. Pemilihan menu properties pada movingcel.com akan memunculkan dialog properties.
3. Pilih tab Documents untuk pembuatan file index.html dengan cara pilih tombol add lalu ketik nama file : index.html pada kotak isiannya.
4. Pembuatan file index.html sudah berhasil dengan posisi masih dibawah, sehingga perlu digeser keatas dengan menekan tombol naik di sebelah kiri nama file hingga berada paling atas.

Proses pengaturan web site : movingcel.com sudah selesai, lalu tekan tombol ok maka web site sudah dapat di jalankan dengan cara membuka program browser (internet explorer) dari komputer server dan komputer yang lain




Jika Ingin Melihat Beserta Dengan gambar nya...
Silahkan Download Disini

Baca Yang Lengkap Nya......

TUTORIAL INSTALLASI WINDOWS SERVER 2000

Ingin tau bagaimana cara untuk menginstall windows server 2000....?
Kalau ingin silahkan download.....

Download Disini

Baca Yang Lengkap Nya......

Selasa, 21 Juli 2009

Skema Lab Jar

Baca Yang Lengkap Nya......

Kamis, 16 Juli 2009

Bridge




Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.

Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:

* Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
* Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
* Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Baca Yang Lengkap Nya......

Definisi hub,switch, router



Definisi hub,switch, router

Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun data baik pada lokasi yang sama ataupun lokasi yang berbeda. Jaringan komputer yang berada pada lokasi yang sama dengan jarak yang tidak jauh disebut dengan jaringan komputer local (LAN). Topologi yang biasa digunakan pada jaringan lokal ini adalah topologi star. Ini berarti dibutuhkan satu alat tambahan yang disebut dengan hub atau switch.

Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.

Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.

Router Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.

Baca Yang Lengkap Nya......

Lapisan TCP/IP




Model TCP/IP terdiri atas 4 lapisan, yaitu :
1. lapisan Application
2. Transport
3. Internetwork
4. Network Interface.

1. Lapisan Application
adalah lapisan dimana suatu perangkat lunak berperan, misalnya saja sebuah penjelajah
web (web browser). Anda sedang membaca tulisan ini? Berarti aplikasi TCP/IP anda
sedang bekerja.

2. Transport
adalah lapisan untuk mendefinisikan bagaimana data yang diproses oleh lapisan aplikasi
dikirimkan melalui jaringan. Dalam lapisan ini terdapat dua jenis protokol, yaitu TCP
(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protokol). Jenis protokol apa
yang digunakan, dan bagaimana suatu data dikirimkan dengan protokol tersebut sangat
bergantung pada lapisan aplikasi.
Misal sebuah server web, umumnya melayani permintaan dari browser web
menggunakan protokol TCP port 80. Pada lapisan ini, data diberi header TCP sehingga
menjadi sebuah segment. Proses penambahan header ini disebut enkapsulasi. Lapisan
transport ini juga bertugas menjaga keutuhan data dengan mendeteksi terjadinya
perubahan/kerusakan pada data.

3. Internetwork.
Pada lapisan ini segmen (data yang sudah dibubuhi header Transport) diberi header IP.
Disinilah didefinisikan dari siapa dan untuk siapa sebuah segmen akan dikirim, dengan
membubuhkan alamat IP atau IP Address.
Ada dua versi IP yang sekarang digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv6 belum digunakan
secara meluas karena masih terbatasnya perangkat yang mendukung, namun beberapa
institusi sudah mulai mempraktikkan IPv6 berdampingan dengan IPv4. Terus terang saya
belum pernah mempelajari apalagi meng-implementasikan IPv6, jadi yang akan saya
bahas dan sebut dengan IP address dalam tulisan-tulisan saya sementara ini selalu IPv4 .
IPv4 terdiri atas kode sepanjang 32 bit, atau dinyatakan dalam desimal dengan memberi
titik di setiap 8 bit-nya. Contoh alamat IP: 00000010 00000010 00000001 00000001 atau
dalam desimal 10.10.0.1. Pembubuhan header pada segmen ini mengubah segmen
menjadi packet.
Routing dapat terjadi berdasarkan informasi IP, karena itu routing juga bekerja pada
lapisan ini.

4. Network Interface.
Pada lapisan ini paket akan dibubuhi alamat perangkat keras dari perangkat antarmuka
jaringan, yang kita kenal sebagai MAC Address, dan kemudian dikirimkan melalui
perangkat-perangkat keras jaringan (hub,switch, kabel, dll). “Lho, kan sudah ada IP,
mengapa perlu MAC adress”?
IP mendefinisikan pengalamatan secara logikal dan digunakan untuk penunjuk arah dari
awal hingga tujuan, sedangkan MAC Address mendefinisikan secara fisik, dan hanya
belaku untuk setiap segmen jaringan. Kurang jelas? Begini, suatu paket dapat dikirimkan
melalui banyak sekali perangkat dan router, MAC Address berperan untuk mengirimkan
paket antara satu router dan router lainnya. Misal suatu PC bertanya “saya ada paket nih,
saya mau kirim ke si B (IP address), lewat mana ya? router menjawab “sini, lewat sini!”
disinilah saat dimana paket akan dibubuhi MAC Address si router, demikian juga si
router akan bekerja pada segmen berikutnya.
LH = Link Header, LT = Link Trailer. MAC Address asal dan MAC Address tujuan
merupakan bagian dari Link Header, sedangkan Link Trailer berisi checksum (kode yang
digunakan untuk memeriksa apakah data yang dikirim benar.

Baca Yang Lengkap Nya......

Senin, 06 April 2009

backup and restore data




A. Pengertian Backup dan Restore data

Pada teknologi informasi, backup mengacu pada menyalin data, dimana data tersebut merupakan data salinan yang dapat di restore kembali apabila ada data yang hilang. Data salinan tersebut biasa disebut dengan backup. Backup berguna untuk dua tujuan utama. Pertama, untuk mengembalikan (restore) data yang mengalami kerusakan akibat bencana alam (misalkan banjir, gempa bumi dll). Kedua, untuk mengembalikan file setelah mengalami kesalahan menghapus atau korupsi (Wikipedia, 2007). Para pemakai memahami bahwa korupsi akan terjadi, hard drives akan gagal, motherboards rusak, dan kekeliruan dalam menghapus data. Maka diperlukan backup data (Jones, Daniel, 2007). File yang merupakan salinan dari file-file yang masih aktif dalam database sebagai pelindung/cadangan bila file database rusak/hilang disebut backup file.



B. Metode backup data dan metode manipulasi data

Beberapa metode backup data menurut situs Wikipedia adalah sebagai berikut

1. Menyalin file (copying files)

Membuat salinan file merupakan cara mudah dan banyak digunakan untuk melakukan backup. Hal ini berarti fungsi dasar yang termasuk dalam semua software backup dan semua Sistem Operasi.

2. Mengidentifikasi perubahan (identification of change)
Beberapa filesystem memiliki archive bit untuk masing-masing file yang disebut dengan recently changed (perubahan yang terakhir). Beberapa software melihat dari tanggal dari sebuah file dan memadatkannya (compress) sebagai backup terakhir.

3. Block Level Incremental
Beberapa metode backup yaitu dengan menyimpan blok perubahan di dalam sebuah file. Tetapi hal ini membutuhkan level tinggi antara filesystem dengan software backup.



Metode manipulasi data
Seringkali manipulasi data digunakan untuk mengomptimalkan proses backup. Beberapa manipulasi dapat meningkatkan kecepatan backup, kecepatan restore, keamanan data dan penggunaan media penyimpanan.

1. Kompresi (Compression)
Teknik kompresi merupakan teknik memadatkan data, dan menghemat ruang penyimpanan data. Metode kompresi biasanya tersedia dalam fasilitas tape drive hardware.

2. Duplikasi (Duplication)
Beberapa pekerjaan backup adalah menduplikasi sebuah set penyimpanan media kedua. Hal ini dapat dilakukan dengan menyimpan salinan kedua (a second copy) pada lokasi yang berbeda atau pada media penyimpanan yang berbeda.

3. Enkripsi (Encryption)
Kapasitas tinggi media penyimpanan yang dapat dipindah (removable storage media) memungkinkan data dapat hilang atau dicuri. Namun, enkripsi data dapat menyebabkan proses berjalan lambat, serta tidak efektif untuk data enkripsi.

Baca Yang Lengkap Nya......

Sabtu, 04 April 2009

Tips perawatan komputer




Mungkin saat ini, computer menjadi suatu barang yang wajib dikenal and diketahui terutama oleh kebanyakan mahasiswa. Memang tidak wajib, namun kita mengenal computer tentu saja akan membuat apa yang kita kerjakan semakin mudah. Pun lebih dari itu, sekumpulan computer yang terhubung dalam jaringan atau network dapat digunakan untuk berbagi sumber daya and informasi.

Pertanyaan yang sering mucul adalah, bagaimanakah cara yang bisa dilakukan tuntuk merawat computer..? karena tak jarang computer yang kita miliki itu rusak baik itu karena terkena virus, adanya komponen dalam CPU computer yang rusak ataupun crash nya instalasi yang kita lakukan pada computer.
Ada baiknya jika kita mengetahui bagaimana cara untuk merawat computer sehingga sebelum computer itu rusak, kita sudah dengan susah sekuat tenaga untuk merawat computer kita namun kalo memang sudah waktu nya rusak yam au gimana lagi, berikut ini penulis ingin membagikan beberapa tips untuk merawat computer….so lets cek it now

1.Bersihkan motherboard & periferal lain(hardware) dari debu secara berkala. Untuk membersihkannya dapat kiga gunakan kuas halus ukuran kecil dan sedang. Setidaknya dua bulan sekali hal ini harus dilakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) dengan sikat halus. Pada saat komputer tidak digunakan tutuplah komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk ke dalam komputer.
2.Uninstall atau buang program yang tidak berguna. Ruang harddisk yang terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak. Biasanya akan muncul warning juga space hardisk kita sudah penuh. System operasi windows sudah mendukung akan hal yang seperti ini
3.Bersihkan Recycle Bin secara rutin. Sebenarnya file/folder yang kita hapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin, namun ada beberapa jenis setingan yang bisa kita gunakan antara lain memberikan peringatan saat menghapus, hapus lalu simpan di tempat sementara atau hapus permanen. Untuk setingan yang hapus lalu disimpan ditempat penampungan ini dengan maksud agar suatu saat apabila Anda masih membutuhkannya dapat mengembalikan lagi. Recycle Bin yang sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yang dapat menyebabkan pembacaan harddisk jadi lelet. Caranya jalankan Windows Explorer >> klik Recycle Bin >> klik File >> klik Empty Recyle Bin. Atau Anda dapat menjalankan fungsi Disk Cleanup Caranya Klik Start >> Program >> Accessories >> System Tool >> Disk Cleanup >> kemudian pilih drive yg mau dibersihkan >> setelah itu centangilah opsi Recycle Bin kalau perlu centangi juga yg lain (seperti temporary file, temporary internet file), setelah klik OK.
4.Install program antivirus dan update secara berkala. Untuk dapat mengenali virus/trojan2 baru sebaiknya update program antivirus secara berkala. Virus yang terlanjur menyebar di komputer dapat membuat Anda menginstall ulang komputer. Hal ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan harddisk Anda akan lebih cepat rusak dibanding apabila tidak sering diinstall ulang. Ada baiknya kita menonaktifakan sistem restore yaitu dengan cara klik kanan My Computer >> pilih System Restore >> lalu beri tanda centang pada cek box dengan keretangan Turn off System Restore on all drive
5.Tutup / close program yg tidak berguna Setiap program yg diload atau dijalankan membutuhkan memory (RAM) sehingga semakin banyak program yg dijalankan semakin banyak memory yg tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet) juga beban kerja menjadi lebih berat yg akhirnya dapat memperpendek umur komponen/komputer
6.Pakailah UPS atau stavolt.Pakailah UPS untuk mengantisipasi listrik mati secara tiba-tiba yg dapat mengakibatkan kerusakan pada harddisk. Kalau terpaksa tidak ada UPS, pakailah Stavolt untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik.
7.Aktifkan screensaver Selain bersifat estetis, screensaver mempunyai fungsi lain yg penting. Monitor CRT juga televisi menggunakan fosfor untuk menampilkan gambar. Kalau monitor menampilkan gambar yg sama untuk beberapa saat maka ada fosfor yang menyala terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan monitor bermasalah yaitu gambar menjadi redup/kurang jelas. Lain halnya jika monitor Anda adalah LCD, LED yg sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.Cara+ mengaktifkan screensaver dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya klik Start >> Control Panel >> Display >> klik tab screensaver, kemudian pilih sesuai selera Anda.
8.Defrag harddisk secara berkala. Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file-file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yg akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk. Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk DefragmenterSaat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada program lain yg berjalan termasuk screensaver karena akan mengacaukan fungsi defrag ini. Untuk cara ini dianjurkan tidak terlalu sering,mengapa….? Defrag adalah proses pengaturan file pada hardisk. Untuk mengaturnya agar berada pada posisi track yang berdekatan maka dilakukan gesekan untuk memindahkan. Defrag yang terlalu sering akan menyebabkan kondisi piringan hardisk cepat rusak karena seringanya proses pengikisan.
9.Ventilasi yang cukup Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga ventilasi udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi yg kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas sehingga dapat memperpendek umur komponen tsb. Oleh karena itu usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. Kalau perlu pasang kipas angin di dalam ruangan. Akan lebih baik lagi jika menggunakan AC, hmm tambah dingin
10.Jangan meletakkan Speacker Active terlalu dekat dengan monitorKarena medan magnet yang ada pada speacker tersebut akan mempengaruhi monitor yaitu warna monitor menjadi tidak rata atau belang-belang.
11.Pasang kabel ground. Apabila casing nyetrum, ambil kabel dengan panjang seperlunya, ujung satu dihubungkan dengan badan CPU (pada casing) sedangkan ujung yg lain ditanam dalam tanah. Hal ini akan dapat menetralkan arus listrik yg “nyasar” sehingga dapat membuat komponen elektronik lebih awet.(diambil dari berbagai sumber)


Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.

Solusi :

Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.

Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS

Baca Yang Lengkap Nya......

Tips perawatan VGA




Saat ini banyak bermunculan kartu2 grafis dengan berbagi merk/chipset, misal Riva TNT, savage, G-Force, Voodoo, dll. Mereka menawarkan fitur2 yg sangat bagus sesuai dgn teknologi sekarang. Pada prinsipnya kemajuan teknologi yg mereka tawarkan adalah tuntutan dari para konsumen yg membutuhkan tampilan grafis menarik (3D).

Apabila kita sebagai seorang konsumen yg harus terus mengikuti kemajuan kartu grafis yang sangat pesat dengan membelinya, tentu akan membuat kita kedodoran. Apalagi kartu grafis kita tergolong ketinggalan !!! wah sungguh ironis. Namun demikian kita dapat memelihara kartu grafis kita dengan beberapa perawatan yang baik supay tidak cepat rusak. Caranya adalah sebagai berikut :

1. Kenali tipe VGA yang kita miliki, apakah memakai card PCI ataukah AGP. Kemudian kenali juga chipset VGA kita (ini penting untuk update drivernya)
2. Jangan sering mencopot card VGA, ini bisa merusak konektor di motherboard juga pin pada VGA.
3. Usahakan chipset VGA selalu dingin (memperpanjang umur VGA) dengan memberi heatsing yang baik. Bila perlu tambahkan fan kecil untuk mendinginkan heatsing. Hal ini juga dapat menstabilkan kerja dari kartu grafis.
4. Gunakan fungsi VGA dgn semestinya. Jangan terlalu dipaksakan untuk fungsi tampilan yang lebih tinggi, misal dengan tampilan yg full 3D (kerja VGA jadi berat).
5. Gunakanlah driver VGA terbaru (bisa diperoleh dari situs pembuatnya atau dari toko penjualnya). Atau minimal gunakan driver yang sesuai dengan VGA yg kita miliki. Sehingga VGA dapat berfungsi dengan baik.

Baca Yang Lengkap Nya......

Tips Menjaga Flashdisk Tetap Awet




Flash disk, media penyimpanan data yang umumnya berbentuk lebih kecil daripada floppy disk ini, memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan disket atau floppy disk, bahkan untuk sekarang ini sudah tersedia flash disk berkapasitas 4GB. Seperti peripheral computer lainnya, flash disk juga harus dirawat dan menjauhkan flash disk dari sesuatu yang bisa mengancam eksistensinya.

Hindarkan dari magnet. Tidak menyimpan flash disk dekat dengan benda yang mengandung magnet berkekuatan besar, seperti TV dan ponsel. Hal ini disebabkan Gelombang elektromagnetik dari dua benda tersebut dapat merusak flash disk. Selain itu, juga jangan menyimpan flash disk dan ponsel dalam satu kantong tas. Di rumah, jangan meletakkan flash disk di dekat TV ataupun benda yang memiliki gelombang magnet.

Hindarkan dari virus. Virus dapat menempel di flash disk jika Anda sering mengambil data dari Internet atau komputer orang lain melalui flash disk. Virus yang masuk kemudian akan merusak data yang tersimpan, atau merusaka file sehingga tidak bisa terbaca sama sekali. Oleh karena itu, pastikan Anda sering mengudate antivirus untuk mengecek keberadaan virus.

Hindarkan dari air. Beberapa perusahaan pembuat flash disk mengklaim produknya anti-air, namun sebaiknya jangan mencoba-coba memasukkan flash disk ke air ataupun kena air sedikit saja, karena air daprt menghilangkan data dalam flash disk.

Gunakan flash disk dengan benar. Terkadang Anda mungkin langsung mencabut flash disk begitu saja dari port USB komputer. Padahal, cara semacam ini mempengaruhi data-data yang tersimpan. Sebaiknya, Anda mengikuti prosedur yang ada dengan melakukan proses stop atau eject terlebih dulu, baru mencabutnya, agar flash disk tetap awet.

Hindarkan dari sinar matahari langsung. Jangan sampai terjatuh atau terkena benturan keras. Jangan lupa menutup soketnya bila flash disk tidak digunakan.

Baca Yang Lengkap Nya......

Minggu, 29 Maret 2009

Disk Formating

Disk formatting is the process of preparing a hard disk or other storage medium for use
including setting up an empty file system. A variety of utilities and programs exist for this task; pictured to the right is the iconic FORMAT.COM of MS-DOS and PC-DOS.
Large disks can be partitioned, that is, divided into distinct sections that are formatted with their own file systems. This is normally only done on hard disks because of the small sizes of other disk types, as well as compatibility issues.
A corrupted operating system can be reverted to a clean state by formatting the disk and reinstalling the OS, as a drastic way of combating a software problem or malware infection. Obviously, important files should be backed up beforehand.

Contents
[hide]
1 Two levels of formatting
1.1 Low-level formatting of floppy disks
1.2 Low-level formatting (LLF) of hard disks
1.2.1 Transition away from LLF
1.2.2 Disk Reinitialization
1.3 High-level formatting
2 Formatting in DOS, OS/2 and Windows
3 Recovery of data from a formatted disk
4 See also
5 References
6 External links
Two levels of formatting
Formatting a disk involves two quite different processes known as low-level and high-level formatting. The former deals with the formatting of disk surfaces and installing characteristics like sector numbers that are visible to, and used by, the disk controller hardware, while the latter deals with specific information written by the operating system.
Low-level formatting of floppy disks
The low-level format of floppy disks (and early hard disks) is performed by the disk drive hardware.
The process is most easily described with a standard 1.44 MB floppy disk in mind. Low-level formatting of the floppy normally writes 18 sectors of 512 bytes each on each of 160 tracks (80 on each side) of the floppy disk, providing 1,474,560 bytes of storage on the disk.
Sectors are actually physically larger than 512 bytes as they include sector numbers, CRC bytes and synchronization fields, which indicate the correct speed at which to read data off at the disk. These additional bytes are not included in the quoted figure for overall storage capacity of the disk.
To complicate matters, different low-level formats can be used on the same media; for example, large records can be used to cut down on inter-record gap size.
Several freeware, shareware and free software programs (e.g. GParted, FDFORMAT, NFORMAT and 2M) allowed considerably more control over formatting, allowing the formatting of high-density 3½" disks with a capacity up to 2 MB.
Techniques used include:
head/track sector skew (moving the sector numbering forward at side change and track stepping to reduce mechanical delay),
interleaving sectors (to minimize sector gap and thereby allowing the number of sectors per track to be increased),
increasing the number of sectors per track (while a normal 1.44 MB format uses 18 sectors per track, it's possible to increase this to a maximum of 21), and
increasing the number of tracks (most drives could tolerate extension to 82 tracks – though some could handle more, others could jam).
Linux supports a variety of sector sizes, and DOS and Windows support a large-record-size DMF-formatted floppy format.[citation needed]
Low-level formatting (LLF) of hard disks



Low-level format of a 10-megabyte IBM PC XT hard drive.
User instigated low-level formatting (LLF) of hard disks was common in the 1980s. Typically this involved setting up the MFM pattern on the disk, so that sectors of bytes could be successfully written to it. With the advent of RLL encoding, low-level formatting grew increasingly uncommon, and most modern hard disks are embedded systems, which are low-level formatted at the factory with the physical geometry dimensions and thus not subject to user intervention.
Early hard disks were quite similar to floppies, but low-level formatting was generally done by the BIOS rather than by the operating system. This process involved using the MS-DOS debug program to transfer control to a routine hidden at different addresses in different BIOSs[citation needed].
Early hard disks often had imprecise head-movement mechanisms based on stepper motor technology, which located tracks by advancing the stepper a specific number of steps, and the correct track should appear under the head. But a drive formatted horizontally often would not function in a vertical orientation, due to the force of gravity pulling down on the mechanism and moving the heads slightly out of alignment with tracks written in the horizontal position. It was usually necessary to LLF a drive for the orientation it was meant to be used.
Early hard drives also tended to use a magnetic storage material with a low resistance to demagnetization (coercivity). An MFM/RLL drive containing data that was rarely written would eventually develop data errors all by itself due to the opposing magnetic domains that define data bits softening and neutralizing each other. Although data would become unreadable, this was not due to a media defect. The low-level format process can wipe out these mushy sectors and firm up new boundaries in the mud, allowing the drive to perform again as if it were brand new for a while longer. Some older drive utilities such as Spinrite included a sector refreshing function that read and rewrote all sectors to firm up the sector magnetic domains.
Transition away from LLF
Starting in the early 1990s, low-level formatting of hard drives became more complex as technology improved with:
the switch from FM to MFM to RLL encoding,
the introduction of zone bit recording, which stores more sectors on the longer outer tracks compared to the shorter innermost tracks. This improves storage density and allows faster transfer rates on the outermost tracks.
the switch from track numbers encoded on a separate "servo platter", to encode track numbers into the same disk surface as the data, to simplify hardware, and
increased mechanical speeds of the drive.
Rather than face ever-escalating difficulties with BIOS versioning, disk vendors started doing low-level formatting at the factory. Today, an end-user, in most cases, should never perform a low-level formatting of an IDE or ATA hard drive, and in fact it is often not possible to do so on modern hard drives outside of the factory.[1][2]
The primary reason low-level formatting cannot be done is because modern drives do not use stepper motors to locate tracks, and hence there is no way to determine where tracks should be recreated on the media. Instead in modern drives the heads are positioned using a stepless analog servomotor, often referred to as the voice coil since it operates almost exactly like an analog audio speaker.
Modern drives locate tracks based on special servo control data permanently written to the drive platters at the factory by the hard drive manufacturer, using highly specialized equipment. Early servo-controlled drives used an entire separate disk platter to store this read-only servo data,[3] but this was inefficient. Modern drives store the servo data directly embedded among the regular tracks and sectors, and operate in a manner such that servo data is absolutely never overwritten for any reason. Loss of servo data results in a loss of the ability to locate the data tracks.
Servo data is also why modern drives can operate in any position compared to early MFM and RLL drives. The head positioning is based on data embedded directly within the media itself so the drive always knows exactly where the heads should be positioned, and the servo can immediately compensate for any jarring motion that would otherwise misalign MFM drives and get the stepper out of sync with the tracks, requiring a seek to track zero to resynchronize the stepper.

Disk Reinitialization
While it's impossible to perform an LLF on most modern hard drives (since the mid-1990s) outside the factory, the term "low-level format" is still being used (erroneously) for what should be called the reinitialization of a hard drive to its factory configuration (and even these terms may be misunderstood). Reinitialization should include identifying (and sparing out if possible) any sectors which cannot be written to and read back from the drive, correctly. The term has, however, been used by some to refer to only a portion of that process, in which every sector of the drive is written to; usually by writing a zero byte to every addressable location on the disk; sometimes called zero-filling.
The present ambiguity in the term "low-level format" seems to be due to both inconsistent documentation on web sites and the belief by many users that any process below a "high-level (file system) format" must be called a low-level format. Instead of correcting this mistaken idea (by clearly stating such a process cannot be performed on specific drives), various drive manufacturers have actually described reinitialization software as LLF utilities on their web sites. Since users generally have no way to determine the difference between a true LLF and reinitialization (they simply observe running the software results in a hard disk that must be partitioned and "high-level formatted"), both the misinformed user and mixed signals from various drive manufacturers have perpetuated this error. Note: Whatever possible misuse of such terms may exist (search hard drive manufacturers' web sites for all these terms), many sites do make such reinitialization utilities available (possibly as bootable floppy diskette or CD image files), to both overwrite every byte and check for damaged sectors on the hard disk.
One popular method for performing only the "zero-fill" operation on a hard disk is by writing zero-bytes to the drive using the Unix dd utility (available under Linux as well) with the "/dev/zero" stream as the input file (if=) and the drive itself (either the whole disk, or a specific partition) as the output file (of=).

High-level formatting
High-level formatting is the process of setting up an empty file system on the disk, and installing a boot sector. This alone takes little time, and is sometimes referred to as a "quick format".
In addition, the entire disk may optionally be scanned for defects, which takes considerably longer, up to several hours on larger hard disks.
In the case of floppy disks, both high- and low-level formatting are customarily done in one pass by the software. In recent years, most floppies have shipped pre-formatted from the factory as DOS FAT12 floppies. It is possible to format them again to other formats, if necessary.

Formatting in DOS, OS/2 and Windows
Under MS-DOS, PC-DOS, OS/2 and Microsoft Windows, disk formatting can be performed by the format command. The format program usually asks for confirmation beforehand to prevent accidental removal of data, but some versions of DOS have an undocumented /AUTOTEST option; if used, the usual confirmation is skipped and the format begins right away. The WM/FormatC macro virus uses this command to format the C: drive as soon as a document is opened.
There is also the undocumented /U parameter that performs an unconditional format which overwrites the entire partition,[4] preventing the recovery of data through software (but see below).
Recovery of data from a formatted disk
As with regular deletion, data on a disk is not fully destroyed during a high-level format. Instead, the area on the disk containing the data is merely marked as available (in whatever file system structure the format uses), and retains the old data until it's overwritten. If the reformatting is done with a different file system than previously existed in the partition, some data may be overwritten that wouldn't be if the same file system had been used. However, under some file systems (e.g., NTFS; but not FAT), the file indexes (such as $MFTs under NTFS, "inodes" under ext2/3, etc.) may not be written to the same exact locations. And if the partition size is increased, even FAT file systems will overwrite more data at the beginning of that new partition.
From the perspective of preventing the recovery of sensitive data through recovery tools, the data must either be completely overwritten (every sector) with random data before the format, or the format program itself must perform this overwriting; as the DOS FORMAT command did with floppy diskettes, filling every data sector with the byte value F6 in hex.

Baca Yang Lengkap Nya......

Bersih - bersih ??

Oh.. saya orang paling malas kalau sudah berbicara masalah bersih - bersih apalagi kalau bersih - bersih kamar :-).

Tapi kali ini saya tidak akan bersih - bersih kamar, melainkan bersih - bersih isi hardisk dari temporary files yang tidak berguna seperti system temporary, Cache dan Cookies, Recycle Bin, dan masih banyak lagi.

Bukan kerjaan mudah jika kita harus membersihkan file - file tersebut satu persatu. Biasanya saya menggunakan disk cleaner untuk melakukannya. Dengan disk cleaner maka proses bersih - bersih ini dapat dilakukan dengan mudah.

Silahkan download disk cleaner disini. Selain Gratis, ukuran filenya juga kecil kok :-)

Satu hal yang saya suka dari disk cleaner adalah simple. Tekan Clean, maka komputer anda akan bersih dari semua jenis temporary files. Ada yang sudah mencobanya ??



Baca Yang Lengkap Nya......

Disk Defragmenter

Disk Defragmenter is a computer program included in Microsoft Windows designed to increase access speed by rearranging files stored on a disk to occupy contiguous storage locations.

a technique commonly known as defragmenting. The purpose is to optimize the time it takes to read and write files to/from the disk by minimizing head travel time and maximizing the transfer rate. As of Windows XP, Disk Defragmenter is also used to improve system startup times.

Contents
[hide]
1 History
1.1 Windows 9x
1.2 Windows 2000
1.3 Windows XP and Windows Server 2003
1.4 Windows Vista and Windows Server 2008
2 Limitations
3 See also
4 References
5 External links
History
MS-DOS versions up to version 5 did not include any defragmentation capabilities. When Defrag, licensed from Symantec, was shipped for free with MS-DOS 6.0, the use of the alternative commercial products became less frequent, because customers were unable to justify the additional expense.
Initial releases of Windows NT also did not include a defragmentation tool, nor did Windows NT 3.51 or prior releases include any built-in application programming interface for moving clusters. Executive Software (later renamed to Diskeeper Corporation) released a defragmentation tool for Windows NT 3.51 that shipped with a customized version of the NT kernel and file system drivers that provided this functionality. When Windows NT 4.0 was being developed, Microsoft incorporated this functionality into the kernel as file system control (FSCTL) commands for both NTFS and FAT32 partitions.[1] No graphical or command-line interface was provided, however.
Windows 9x
A Disk Defragmenter also shipped as part of Windows 95, Windows 98 and Windows Me. It could be scheduled using a Maintenance Wizard and supported command line switches. [2] It had a limitation that if the contents of the drive changed while defragmenting, it restarted the process from the beginning. [3]
Windows 2000
Windows 2000 includes a stripped-down licensed version of Diskeeper Corporation's (formerly Executive Software's) Diskeeper. The techniques used by the Disk Defragmenter are as follows: [1]
1.Moving all the index or directory information to one spot. Moving this spot into the center of the data, i.e. one third of the way in, so that average head travel to data is halved compared to having directory information at the front.
2.Moving infrequently used files further from the directory area.
3.Obeying a user provided table of file descriptions to emphasize or ignore.
4.Making files contiguous so that they can be read without unnecessary seeking.
Windows XP and Windows Server 2003
Windows Disk Defragmenter was updated to alleviate some restrictions.[4]:728 It no longer relies on the Windows NT Cache Manager, which prevented the defragmenter from moving pieces of a file that cross a 256KB boundary within the file. NTFS metadata files can also be defragmented. A command-line tool, defrag.exe, has been included,[5] providing access to the defragmenter from cmd.exe and Task Scheduler.
Windows Vista and Windows Server 2008
In Windows Vista, Disk Defragmenter includes an option to automatically run at scheduled times using Task Scheduler and uses low CPU priority and the newly introduced low priority I/O algorithm so that it can continue to defrag using reduced resources (less CPU and disk read/write activity) when the computer is in use. The user interface has been simplified, with the color graph and progress indicator being removed entirely. It was also not possible to select which drives to defragment, though Windows Vista Service Pack 1 adds this feature.
If the fragments of a file are over 64 MB in size, the file is not defragmented if using the GUI; Microsoft has stated that this is because there is no discernible performance benefit since the time seeking such large chunks of data is negligible compared to the time required to read them.[6] The result, however, is that Disk Defragmenter does not require a certain amount of free space in order to successfully defrag a volume, unlike performing a full defragmentation which requires at least 15% of free space on the volume. The command line utility, Defrag.exe, offers more control over the defragmentation process, such as performing a full defragmentation by consolidating all file fragments regardless of size.[7] This utility can be used to defragment specific volumes or to just analyze volumes as the defragmenter would in Windows XP.
Disk Defragmenter is maintained by Microsoft's Core File Services (CFS) team. The Windows Vista version has been updated to include the improvements made in Windows Server 2008 in Windows Vista SP1. The most notable of these improvements is that the ability to select which volumes are to be defragged has been added back. [8]
Limitations
In Windows 2000 and later operating systems, Disk Defragmenter has the following limitations:
It does not defragment files residing in the Recycle Bin or files that are in use. [9] In particular, this includes the page file and hibernation file.
Only one volume can be analyzed or defragmented at a time and only one instance can run. [10]
Only local volumes can be defragmented, network volumes are not supported. [10]
The GUI version prior to Windows Vista cannot be scheduled, however the command line utility since Windows XP and later can be scheduled.
Unlike previous versions, the GUI version in Windows Vista does not display a map of disk fragmentation, nor does it display progress during defragmentation.
In addition, the Windows 2000 version has the following limitations which were removed in Windows XP: [10]
Defragmenting NTFS volumes with cluster sizes larger than 4 kilobytes (KB) is not possible.
It is not possible to perform fine-grained movement of uncompressed NTFS file data in Windows 2000. Moving a single file cluster also moves the 4 KB part of the file that contains the cluster.
EFS encrypted files are not defragmented.
NTFS metadata, such as the Master File Table (MFT), or metadata that describes a directory's contents is not defragmented.
See also
Defragmentation
File system fragmentation
List of defragmentation software
References
1.^ a b Russinovich, Mark (20 March, 2007). "Inside Windows NT Disk Defragmenting". TechNet. Microsoft. http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb897427.aspx. Retrieved on 2008-12-09. 
2.^ Windows 95 Defrag.exe Command-Line Parameters
3.^ Description of the Disk Defragmenter Tool in Windows 98/Me
4.^ Russinovich, Mark; David Solomon (2005). "Memory Management". Microsoft Windows Internals (4th edition ed.). Microsoft Press. ISBN 0-7356-1917-4. 
5.^ "Description of the new command line Defrag.exe included with Windows XP (MSKB283080)". Microsoft. http://support.microsoft.com/kb/283080/en-us. Retrieved on 2008-12-09. 
6.^ Disk Defragmenter FAQs
7.^ "Disk Defragmenter". User Guide. Windows Vista User Guide. 27 January, 2007. http://www.windowsvistauserguide.com/disk_defragmenter.htm. Retrieved on 2007-01-27. 
8.^ Disk Defragmenter in Windows Vista and Windows Server 2008
9.^ Disk Fragmentation and System Performance
10.^ a b c Disk Defragmenter Limitations in Windows 2000, Windows XP, and Windows Server 2003
External links
Troubleshooting Disk Defragmenter

[hide]
v • d • e
Windows components


Core
Aero · AutoRun · ClearType · Desktop Window Manager · DirectX · Explorer · Taskbar · Start menu · Shell (namespace · Special Folders · File associations) · Search (Saved search · iFilters) · Graphics Device Interface · Imaging Format · .NET Framework · Server Message Block  · XML Paper Specification · Active Scripting (WSH · VBScript · JScript) · COM (OLE · OLE Automation · DCOM · ActiveX · ActiveX Document · Structured storage · Transaction Server) · Previous Versions · Win32 console


Management
tools
Backup and Restore Center · command.com · cmd.exe · Control Panel (Applets) · Device Manager · Disk Cleanup · Disk Defragmenter · Driver Verifier · Event Viewer · Management Console · Netsh · Problem Reports and Solutions · Sysprep · System Policy Editor · System Configuration · Task Manager · System File Checker · System Restore · Windows Installer · PowerShell · Windows Update · WAIK · WinSAT · Windows Easy Transfer


Applications
Calculator · Calendar · Character Map · Contacts · DVD Maker · Fax and Scan · Internet Explorer · Journal · Mail · Magnifier · Media Center · Media Player · Meeting Space · Mobile Device Center · Mobility Center · Movie Maker · Narrator · Notepad · Paint · Photo Gallery · Private Character Editor · Remote Assistance · Sidebar · Snipping Tool · Sound Recorder · Speech Recognition · WordPad


Games
Chess Titans · FreeCell · Hearts · Hold 'Em · InkBall · Mahjong Titans · Minesweeper · Purble Place · Solitaire · Spider Solitaire  · Tinker


Kernel
Ntoskrnl.exe · hal.dll · System Idle Process · Svchost.exe · Registry · Windows service · Service Control Manager · DLL · EXE · NTLDR / Boot Manager · Winlogon · Recovery Console · I/O · WinRE · WinPE · Kernel Patch Protection


Services
BITS · Task Scheduler · Wireless Zero Configuration · Shadow Copy · Error Reporting · Multimedia Class Scheduler · CLFS


File systems
NTFS (Hard link · Junction point · Mount Point · Reparse point · Symbolic link · TxF · EFS) · FAT32·FAT16·FAT12 · exFAT · CDFS · UDF · DFS · IFS


Server
Domains · Active Directory · DNS · Group Policy · Roaming user profiles · Folder redirection · Distributed Transaction Coordinator · MSMQ · Windows Media Services · Rights Management Services · IIS · Terminal Services · WSUS · Windows SharePoint Services · Network Access Protection · DFS Replication · Remote Differential Compression · Print Services for UNIX · Remote Installation Services · Windows Deployment Services · System Resource Manager · Hyper-V


Architecture
NT series architecture · Object Manager · Startup process (Vista) · I/O request packets · Kernel Transaction Manager · Logical Disk Manager · Security Accounts Manager · Windows Resource Protection · LSASS · CSRSS · SMSS · MinWin


Security
UAC · BitLocker · Defender · DEP · Protected Media Path · Mandatory Integrity Control · UIPI · Windows Firewall · Security Center


Compatibility
Unix subsystem (Microsoft POSIX  · Interix) · Virtual DOS machine · Windows on Windows · WOW64


Baca Yang Lengkap Nya......

cara meng-crimping kabel UTP

Teknik paling murah dan cukup memuaskan adalah menggunakan kabel UTP. UTP kabel merupakan singkatan Unshielded Twisted Pair
Yaiu kabel yang terdiri dari 4 pasang (biru, oranye, hijau, dan coklat) kabel yang dipilin menurut aturan tertentu dan digunakan untuk mentransfer/menerima data.
Kabel ini terdiri dari beberapa jenis 1. UTP cat 5, teknologi 100Base-T, frekuensi 16 MHz. Bandwidth data mencapai 100 Mbps (teoritis)
2. UTP cat 5e, teknologi 1000Base-T, frekuensi 100 MHz. Bandwidth data mencapai 1.000 Mbps (teoritis)
3. UTP cat 6, teknologi 1000Base-T, frekuensi 250 MHz. Bandwidth data mencapai 2.500 Mbps (teoritis)

rimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.

Kabel Tester

Supaya anda yakin bahwa pemasangan kabel ke konektor sudah ok lebih baik kalau anda juga memiliki cable tester seperti berikut ini. Perbedaan diatara dua testerdibawah ini adalah yang satu memakai satu led untuk satu pair sementara yang satu lagi satu led untuk satu kabel. Untuk pemula lebih mudah untuk mempergunakan yang type satu led per kabel karena anda tidak akan dibuat pusing D . Kemudian tester yang lebih kecil adalah remote cable tester yang dipakai apabila kabel yang di test panjang dan kedua ujung nya tidak berdekatan (misalnya ada diruangan yang berbeda). Cara penggunaannya adalah dengan memasang ujung kabel yang satu ke TX di cable tester yang besar kemudian set auto, kemudian di ujung yang lain kita pasang remote cable tester. Setelah itu anda cukup melihat remote cable tester saja. Apabila menyala berarti kabel terkoneksi dengan baik sementara apabila mati berarti kabel terputus.

ada aturan khusus mengenai pengurutan kabel, biasanya menggunakan standar EIA/TIA 568 (baik A maupun B)
1. jika koneksi ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lain sama (terserah, A-A atau B-B) maka kabel disebut straight)
2. jika koneksi ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lain beda (terserah, A-B atau B-A) maka kabel disebut cross)

standar 568 A memiliki kode warna kabel : 1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. biru
5. putih biru
6. oranye
7. putih coklat
8. coklat

(kabel diurut dari sebelah kiri, gagang pengait konektor ada dibawah)
standar 568 B memiliki kode warna kabel :
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat

Tips untuk memasang Kabel ke Konektor

1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
3. Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel.
4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.
5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.
6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.
7. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10. Apabila anda yakin sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila anda tidak memiliki LAN tester jangan takut anda cukup melihat kembali kabel yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda sudah cukup kuat memasang nya dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut sukses.
11. Silahkan di coba dan good luck )

LAN HUB

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau biasa di juluki (A.K.A) kabel LAN dengan menggunakan standar CAT 5 yaitu kabel dengan kemampuan transfer sampai 100 Mbps, konon kabarnya hanya bisa bekerja pada jarak maksimum 100 Meter walau saya sendiri belum pernah nyoba pasang sampe segitu panjangnya, paling panjang saya pasang sekitar 25 Meter, itu aja udah di bilang sama Master Master kenalan saya kalo datanya loss atau packet loss. Who knows? :-??
Adapun dibagi dua jenis:
1. Crossed-Over berfungsi menghubungkan perangkat yang sama, misal PC dengan PC atau SWITCH/HUB dengan SWITCH/HUB. Walau SWITCH atau HUB keluaran sekarang yang beredar sudah banyak yang menggunakan teknologi auto negotiation, maksudnya itu SWITCH/HUB kalo dipasang kabel jenis cross atau straight sama aja bisa dipake (ga ngaruh)



Crossed-Over

2. Straight-Through berfungsi menghubungkan perangkat yang berbeda, misal PC dengan HUB.



Straight-Through

Jadi warna kabel yang dipake saya kira cuma warna yang ada di pin 1 , 2 , 3 , 6 dan selain kabel di pin itu saya kira ngga dipake. Pengalaman LAN card teman saya dengan merek D-LINK, konektornya cuma disediakan untuk 4 pin, yaitu 1, 2, 3 dan 6. Who knows? :-??

Baca Yang Lengkap Nya......

Selasa, 27 Januari 2009

Sistem operasi

Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS.

Operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.

Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi.
Pendahuluan

Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi software terinstall. Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.

Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi
Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua software yang masuk


Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.


Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.


Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:

1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.


Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti itu disebut sebagai Multi-tasking Operating System. Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS


Sebagai contoh, yang dimaksud sistem operasi itu antara lain adalah Windows, Linux, Free BSD, Solaris, palm, dan sebagainya.

Layanan inti umum

Seiring dengan berkembangnya Sistem Operasi, semakin banyak lagi layanan yang menjadi layanan inti umum. Kini, sebuah OS mungkin perlu menyediakan layanan network dan koneksitas internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program perusak yang berasal dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.


Program saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan Antarmuka Pemrograman Aplikasi, Application Programming Interface atau disingkat dengan API. Dengan API inilah program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi. Sebagaimana manusia berkomunikasi dengan komputer melalui Antarmuka User, program juga berkomunikasi dengan program lainnya melalui API.


Walaupun demikian API sebuah komputer tidaklah berpengaruh sepenuhnya pada program-program yang dijalankan diatas platform operasi tersebut. Contohnya bila program yang dibuat untuk windows 3.1 bila dijalankan pada windows 95 dan generasi setelahnya akan terlihat perbedaan yang mencolok antara window program tersebut dengan program yang lain.

Sistem Operasi saat ini

Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:

1. Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7 (Seven) yang akan dirilis pada tahun 2009, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)).
2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard).

Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.

Proses

Prosesor mengeksekusi program-program komputer. Prosesor adalah sebuah chip dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi program komputer. Dalam setiap detiknya prosesor dapat menjalankan jutaan instruksi.

Program adalah sederetan instruksi yang diberikan kepada suatu komputer. Sedangkan proses adalah suatu bagian dari program yang berada pada status tertentu dalam rangkaian eksekusinya. Di dalam bahasan Sistem Operasi, kita lebih sering membahas proses dibandingkan dengan program. Pada Sistem Operasi modern, pada satu saat tidak seluruh program dimuat dalam memori, tetapi hanya satu bagian saja dari program tersebut. Sedangkan bagian lain dari program tersebut tetap beristirahat di media penyimpan disk. Hanya pada saat dibutuhkan saja, bagian dari program tersebut dimuat di memory dan dieksekusi oleh prosesor. Hal ini sangat menghemat pemakaian memori.

Beberapa sistem hanya menjalankan satu proses tunggal dalam satu waktu, sedangkan yang lainnya menjalankan multi-proses dalam satu waktu. Padahal sebagian besar sistem komputer hanya memiliki satu prosesor, dan sebuah prosesor hanya dapat menjalankan satu instruksi dalam satu waktu. Maka bagaimana sebuah sistem prosesor tunggal dapat menjalankan multi-proses? Sesungguhnya pada granularity yang sangat kecil, prosesor hanya menjalankan satu proses dalam satu waktu, kemudian secara cepat ia berpindah menjalankan proses lainnya, dan seterusnya. Sehingga bagi penglihatan dan perasaan pengguna manusia, seakan-akan prosesor menjalankan beberapa proses secara bersamaan.

Setiap proses dalam sebuah sistem operasi mendapatkan sebuah PCB (Process Control Block) yang memuat informasi tentang proses tersebut, yaitu: sebuah tanda pengenal proses (Process ID) yang unik dan menjadi nomor identitas, status proses, prioritas eksekusi proses dan informasi lokasi proses dalam memori. Prioritas proses merupakan suatu nilai atau besaran yang menunjukkan seberapa sering proses harus dijalankan oleh prosesor. Proses yang memiliki prioritas lebih tinggi, akan dijalankan lebih sering atau dieksekusi lebih dulu dibandingkan dengan proses yang berprioritas lebih rendah. Suatu sistem operasi dapat saja menentukan semua proses dengan prioritas yang sama, sehingga setiap proses memiliki kesempatan yang sama. Suatu sistem operasi dapat juga merubah nilai prioritas proses tertentu, agar proses tersebut akan dapat memiliki kesempatan lebih besar pada eksekusi berikutnya (misalnya: pada proses yang sudah sangat terlalu lama menunggu eksekusi, sistem operasi menaikkan nilai prioritasnya).

Status Proses

Jenis status yang mungkin dapat disematkan pada suatu proses pada setiap sistem operasi dapat berbeda-beda. Tetapi paling tidak ada 3 macam status yang umum, yaitu:

1. Ready, yaitu status dimana proses siap untuk dieksekusi pada giliran berikutnya
2. Running, yaitu status dimana saat ini proses sedang dieksekusi oleh prosesor
3. Blocked, yaitu status dimana proses tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas


Baca Yang Lengkap Nya......
 
Linux Gif Pictures, Images and Photos